Sabtu, 09 April 2011

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI HISTOLOGI MAMALIA


LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI HISTOLOGI

PENGAMATAN ANATOMI EKSTERNAL DAN INTERNAL MAMALIA


Oleh:
LENI AGUSTINA
0910910054

logo UB


LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010



BAB I
METODE PRAKTIKUM

1.1.Waktu dan Tempat
Praktikum Anatomi Histologi tentang  “Pengamatan Anatomi Eksternal dan Internal  Mamalia” dilaksanakan pada tanggal 5 April 2010 pukul 07.30-09.30 WIB. Bertempat  di Laboratorium Fisiologi, Kultur Sel, dan Jaringan Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang.

1.2.Alat dan Bahan
Dalam praktikum ini di gunakan alat dan bahan yaitu alat yang digunakan anatara lain papan bedah, tissue, gunting bedah, sarung tangan,  jarum pentul, pinset, serta alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu tikus (Rattus norvegicus).

1.3.Cara Kerja
1.3.1. Inspectio
Rattus norvegicus
Dislokasi bagian lehernya
Diletakkan di papan bedah
Diamati pada bagian caput, cervix, truncus, cauda, squama
Digambar dan diberi keterangan
Gambar penampang eksternal tikus

1.3.2.   Sectio
 

Dipotong kulit pada linea mediana dengan gunting
Diangkat kulit dari jaringan di bawahnya dengan scapel
Dibuka dinding perut pada linea medianadari symphisis hingga processus xiphoideus sternum
Dipotong ke lateral mengikuti arcus costarum
Difiksasi bagian yang menutupi organ
Diamati organ-organ bagian dalam nya
Penampang organ dalam  Rattus norvegicus
 
Digambar dan diberi keterangan

                                                                 
1.3.3.   Pengamatan systema
Pengamatan systema ini dilakukan setelah proses sectio selesai kemudian mengamati organ-organ dalam yang membentuk beberapa system pada Rattus norvegicus . Ada 5 systema yang ada dalam tubuh Rattus norvegicus Antara lain :
1.      Systema digestorium
System pencernaan pada Rattus norvegicus dibedakan menjadi dua yaitu Tractus digestivus (saluran pencernaan) dan Glandula digestoria (kelenjar pencernaan). Tractus digestivus disusun oleh cavum oris, lingua, pharynk, esophagus, ventrikulus, intestinum tenue, coecum,  intestinum crasum, dan anus. Glandula digestoria terdiri dari hepar (hati), Vesica fellea (kantong empedu), dan pankreas.



2.      Systema respiratorium
System pernapasan pada Rattus norvegicus meliputi nares anteriores, cavum nasi, nares posteriors, larynx, trachea, bronchus, dan pulmo.
3.      Systema nervosum (susunan syaraf)
System nervosum pada Rattus norvegicus. terdapat empat bagian yaitu prosenchepalon, mesenchepalon, cerebellum, dan medulla oblongata. Pada mesenchepalon  terbagi menjadi dua yaitu corpora quadrigemina dan epiphysis, sedangkan pada cerebellum teriri dari vermis  dan lobus lateralis dextra, dan lobus lateralis sinistra.
4.      Systema urogenitale
System urogenital dibedakan atas organa uropeutica dan organa genitalia yang masing-masing terdiri dari beberapa organ. Organa uropetica disusun oleh ren, ureter, vesica urinaria, dan uretrha. Organo genitalia terdapat dua jenis yaitu pada feminia yang terdiri dari ovarium, oviduct, uterus, vagina, labia majora, labia minora, dan klitoris. Organa genitalia masculine terdiri atas testis, epididymis, ductus deferens, ductus ejaculatoris, vagina masculine, dan penis.
5.      Systema cardiovascular
System cardiovascular atau alat-alat peredaran darah terdiri dari dua yaitu cor (jantung) dan vasa (pembuluh darah). Cor terbagi menjadi empat ruang yaitu atrium dexter, atrium sinister, ventrikel sinister, dan ventrikel dexter.





BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1. Deskripsi pengamatan
2.1.2. inspectio
Pengamatan inspectio secara langsung menunjukkan bahwa bagian eksternal dari Rattus norvegicus terdiri dari caput (kepala),  truncus (badan), cauda (ekor) dan extrimitas liberae (alat gerak). Pada bagian caput Rattus norvegicus  terdapat auriculae (telinga), porus acusticus externa, organon visus, nares (lubang hidung), fibrisae dan rima oris. Pada bagian organon visus terdapat palpebra suoerior dan inferior, serta plica semilunaris pada sudut mata sebelah medial. Sedangkan pada bagian rima oris dibatasi oleh labium superius dengan bagian dalam adalah labium superius, serta terdapat palantum durum dan palantum molle. Pada bagian truncus diliputi rambut-rambut yang menutupi seluruh tubuhnya. Bagian truncus terdiri atas thorax (dada), dorsum (punggung), abdomen (perut), glutea (pantat), perineum (daerah antara alat kelamin luar dan anus), dan bagian cauda (ekor).  Pada bagian cauda terdapat ekor yang panjang. Bagian ektrimitasnya terdiri atas extrimitas cranialis yang mempunyai 4 digiti dan extrimitas caudalis dilengkapi 3 digiti.


Gambar 1. Penampang anatomi eksternal Rattus norvegicus

Keterangan :
1.)    Auriculae
2.)    Porus acusticus externa
3.)    Organon visus fibrisae
4.)    Rima oris
5.)    Extrimitas cranialis dengan 4 digiti
6.)    Extrimitas caudalis dengan 3 digiti
7.)    Vulva
8.)    Klitoris
9.)    Ekor
10.)             Caput
11.)             Truncus
12.)             Cauda


Gambar 2. Penampang organon visus dan rima oris
Keterangan :
1.)    Palpebra superior
2.)    Palpebra inferior
3.)    Plica semilunaris
4.)    Insisivus
5.)    Palatum molle
6.)    Palatum durum
7.)    lingua
        

2.1.2. Sectio
Pengamatan alat-alat dalam Rattus norvegicus terlhat terdapat beberapa organ. Organ-organ tersebut meliputi hepar, pharink, trachea, pulmo, ren, intestinum tenue, intestinum crasum, lien, dan cor. Hepar terdiri dari 5 lobus dengan pembgian bagian dexter 3 lobi dan bagian sinister 2 lobi. Cor terbagi menjadi empat ruang yaitu atrium dexter, atrium sinister, ventrikel sinister, dan ventrikel dexter. Pada bagian urogenitalnya terdapat intestinum crasum, ovarium, oviduct dan vesica urinaria.
Gambar 3. Penampang anatomi internal Rattus norvegicus

Keterangan :
1.)    Pharink
2.)    Pulmo
3.)    Ventriculus
4.)    Lien
5.)    Ren
6.)    Intestinum tenue
7.)    Intestinum crasum
8.)    Coecum
9.)    Hepar
10.)             Trachea




Gambar 4. Penampang urogenital, cor, dan hepar pada Rattus norvegicus
Keterangan :
1.)    Intestinum crasum
2.)    Ovarium
3.)    Oviduct
4.)    Vesica urinaria
5.)    Atrium dexter
6.)    Atrium sinister
7.)    Ventrikel sinister
8.)    Ventrikel dexter
9.)    Hepar dexter
10.)            Hepar sinister


2.2. Deskripsi literatur
2.2.1. inspectio
Mamalia merupakan salah satu kelas dari kingdom animalia yang memiliki sejarah evolusi hampir sempurna dibandingkan dengan kelas yang yang lain. Mammalia adalah organisme yang memiliki kelenjar susu (glandula mammae) yang dapat menghasilkan susu dan memiliki daun telinga untuk membantu pendengaran. Mammalia juga mempunyai rambut yang menutupi seluruh bagian tubuhnya (Kant, 2001).
Sebagian besar tubuh mamalia memiliki bagian utama yaitu caput (kepala),  truncus (badan), cauda (ekor) dan extrimitas liberae (alat gerak). Pada bagian caput  terdapat auriculae (telinga), porus acusticus externa, organon visus, nares (lubang hidung), fibrisae dan rima oris. Auricularae telah berkembang dengan sempurna memiliki  daun telinga yang membantu untuk proses pendengaran. Organon visusnya terdapat palpebra superior (pelupuk mata atas) dan inferior (pelupuk mata bawah), selain itu juga terdapat plica semilunaris yang terletak di sudut mata sebelah medial. Rima oris dibatasi oleh labium superius, serta terdapat palantum durum (langit-langit keras) dan palantum molle (langit-langit lunak). Rima oris pada Rattus norvegicus terdapat insisivus (gigi seri) yang termodifikasi sebagai hewan pengerat (Radiopoetra, 1996).
 Gambar 5. Anatomi eksternal Rattus norvegicus (                )

2.2.2. Sectio
Bagian internal mamalia sebagian besar memiliki struktur yang hampir sama yaitu terdapat organ-organ vital yang meliputi hepar, cor, ren, vesica fellea, ventriculus, lien, intestinum tenue, intestinum crasum, coccum, dan vesica urinaria. Hepar mamalia memiliki 5 lobi, 3 lobi hepar dexter dan 2 lobi hepar sinister. Cor terletak di dekat pulmo dan pada posisi sebelah thorax bagian sinister. Vesica fellea dan ventriculus terletak di caudal hepar. Lien  berbentuk pipih lonjong dan menempel pada ventriculus. Intestinum merupakan saluran yang panjang berbelit-belit dengan dindingnya yang sangat tebal dan mengandung vili-vili. Terdapat dua macam intestinum yaitu intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crasum (usus besar). Intestinum crasum biasanya disebut coecum yang terdiri dari incisurae (kolon naik), haustrae (kolon mendatar), dan taeniae (kolon menurun). Untuk proses ekskresinya yang berupa urine terdapat organ vesica urinaria (Kardong, 2002).
Gambar 6. Anatomi internal Rattus norvegicus (               )

2.2.3. Deskripsi Systema
Dalam tubuh mamalia ( Rattus norvegicus) tersusun dari beberapa system yang tersusun dari kumpulan organ yang mempunyai fungsi dan tugas yang sama. System-system tersebut antara lain:
1.)  System respiration
System pernapasan pada mamalia (Rattus norvegicus) termodifikasi lebih sempurna. Terdapat bagian-bagian yang menyusun system ini, yaitu nares anteriores, cavum nasi, nares posteriors, larynx, trachea, bronchus, dan pulmo. Masuknya udara pertama melalui nares anteriores yang kemudian diteruskan ke larynk. Larynk terletak di belakang pharynx. Ronggga larynx disebut auditus laringis, sedangkan celah yang berhubungan dengan pharynx disebut rima glotiiidis (persimpangan dua saluran). Pada larynx terdapat cartilage (tulang rawan) yang terdiri dari :
1.)    Tyroidea, tunggal, terletak ventrolateral
2.)    Cricoidea, tunggal, terletak di caudal thyroidea
3.)    Arythenoidea, sepasang, terletak di cranial cartilage cricoidea dan dorsal cartilage thyroidea
4.)    Santorini, sepasang, berukuran kecil, terletak pada puncak cartilage arythenoid
5.)    Epiglottis, berbentuk pipih terletak dorsacranial cartilaogo thyroidea
Trachea disusun dari cincin cartilage annulus thacealis yang sebelah dorsal tidak menutup, terletak di sebelah ventral esophagus. Bronchus tersusun atas cincin cartilage annulus branchialis yang menutup sempurna. Pulmo berjumlah sepasang, pulmo dexter terdiri dari 3 lobi dan pulmo sinister terdiri dari 2 lobi. Tiga lobi pada bagian dexter meliputu lobus superius, medius, dan inferus, sedangkan bagian sinister terdiri dari lobus superius dan inferius (Radiopoetra, 1996).

2.   System pencernaan
System pencernaan pada mamalia dibedakan menjadi dua yaitu Tractus digestivus (saluran pencernaan) dan Glandula digestoria (kelenjar pencernaan). Tractus digestivus disusun oleh cavum oris, lingua, pharynk, esophagus, ventrikulus, intestinum tenue, coecum,  intestinum crasum, dan anus. Cavun oris terdiri dari palantum durum (langit-langit keras), palantum molle (langit-langit lunak)dan dentes. Dentes terdapt empat macam yaitu dens insisivus, dan caninus yang berkembang tereduksi, dens praemolare, dan dens molare. Diantara dens insisivus  dan praemolare terdapat celah yang dinamakan diastema. Pada lingua terdapat lingua yang mempunyai banyak papillae (tonjolan kecil) yang berfungsi sebagai indra perasa. Kemudian makanan dilanjutkan ke pharynx dan esophagus. Esophagus merupakan saluran yang panjang menyerupai pipa tetapi elastis dan pada bagian ini terjadi gerak peristaltik. Ventrikulus merupakan tempat bermuaranya makanan dan terjadi pencernaan secara kimiawi. Di dalam ventrikulus ini akan dikeluarkan berbagai enzim pencernaan seperti enzim pepsi, rennin dan HCl. Setelah dari ventrikulus, makanan  menuju intestinum tenue untuk penyerapan sari-sari makanan. Intestinumtenue dibagi menjadi tiga yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Kemudian sisa-sisa makanan diserap airnya di intestinum crasum dan berakhir pada rectum. Ketika rectum terasa penuh, maka rectum berkontraksi untuk mengeluarkannya melalui lubang yang disebut anus. Glandula digestoria terdiri dari hepar (hati) yang berwarna merah coklat, Vesica fellea (kantong empedu), dan pancreas yang terdapat pada mesentrium (lytle dan John, 2005).
Sistematis pencernaan makanan pada mamalia :
Mulut  → Kerongkongan  → Lambung → Hati → Pankreas → Intestinum tenue→ Appendiks → Intestinum crasum → Poros usus (rectum) → Anus.

3.) Systema urogenitalia
System urogenital dibedakan atas organa uropeutica dan organa genitalia yang masing-masing terdiri dari beberapa organ. Organa uropetica disusun oleh ren, ureter, vesica urinaria, dan uretrha. Ren berjumlah sepasang bertipe metanephros yang berwarna merah coklat. Ureter sepasang keluar dari hilus renis bermuara pada ureter bagian dorsocaudal vesica urinaria. Vesica urinaria berjumlah tunggal. Urethra saluran keluar dari vesica urinaria. Organo genitalia feminia terdiri dari ovarium, oviduct, uterus, vagina, labia majora, labia minora, dan klitoris. Ovarium merupakan tempat pembentukan ovum, oviduct merupakan saluran ovarium menuju uterus yang berfungsi sebagai tempt fertilisasi. Uterus merupakan tempat berkembangnya zygot untuk menjadi embrio. Vagina merupakan alat kelamin bagian luar sebagai alat kopulasi. Organa genitalia masculine terdiri atas testis, epididymis, ductus deferens, ductus ejaculatoris, vagina masculine, dan penis. Testis dibungkus dengan skrotum merupakan tempat pembentukan sperma. Epididyms, ductus deferens, dan ductus ejaculatoris merupakan saluran yang mengalirkan sperma untuk menuju penis. Penis merupakan alat kopulasi untuk menyalurkan sperma ke dalam tubuh betina (Denton, 1985).
Gambar 6. System urogenital masculine Rattus norvegicus.


4.)    System nervosum
System nervosum pada mamalia ( Rattus norvegicus) terdiri atas empat bagian yaitu prosenchepalon, mesenchepalon, cerebellum, dan medulla oblongata. Pada prosencephalon merupakan hemisphareium dengan bagian yang menonjo dan lekukan. Pada mesenchepalon  terbagi menjadi dua yaitu corpora quadrigemina (4 bangunan bulat) dan epiphysis, sedangkan pada cerebellum teriri dari vermis (lobus medius cereblli)  dan lobus lateralis dextra, dan lobus lateralis sinistra. Pada tiap lobus lateralis terdapat focculus (tonjolan). Medulla oblongata merupakan lanjutan dari medulla spinalis yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu chiasma nervi optici, hypophysis dan pons varrol yang merupakan berkas jaringan syaraf sebagai penghubung dua sisi cerebllum  ( Jasin, 1987 ).



5.)    System cardiovascular
System cardiovascular atau system sirkulasi meruakan kumpulan beberapa organ yang membentuk sebuah system peredaran darah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sistem kardiovaskular pada Cavia cobaya terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung pada mmalia (Rattus norvegicus) terbagi menjadi empat ruang yaitu dua atrium dan dua ventrikel. Dua atrium tersebut antara lain atrium dexter dan atrium sinister, sedangkan dua ventrikel tersebut yaitu ventrikel dexter dan ventrikel sinister. Atrium dexter merupakan tempat bermuaranya vena cava (pembuluh vena), atrium sinister merupakan tempat bermuaranya vena pumonalis. Ventrikel sinister dindingnya lebih tebal dari pada atrium yang merupakan tempat keluarnya aorta, sedangkan ventrikel dexter tepat keluarnya arteri pulmonalis (Radiopoetro, 1996).




d. Klasifikasi 
Dalam ilmu taksonomi hewan, klasifikasi Rattus norvegicus adalah (Hickman, 2001) :
Kingdom     : Animalia
Filum           : Chordata
Class           : Mamalia
     Orde                       : Rodentia
Family         : Caviidae
Genus          : Rattus
Spesies        : Rattus norvegicus 











 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam Pengamatan Anatomi Eksternal dan Internal Mamalia pada tikus (Ratts norvegicus) terdapat beberapa bagian pada tubuh Rattus norvegicus. Pada pengamatan secara inspectio didapati bagian-bagian luar tubuh Rattus norvgicus meliputi caput (kepala), truncus (badan), cauda (ekor), dan Ekstremitas (anggota gerak). Sedangkan untuk bagian dalam internal Rattus norvegicus yang diamati secara sectio meliputi cor, ren, pulmo, hepar (hati), ventriculus, lien, intestinum tenue (usus halus), intestinum crassum (usus besar), coecum, lien dan bagian-bagian dari diaphragma. Selain itu, Ratus norvegicus  memiliki organ tubuh yang lengkap dan merupakan anggota dari hewan vertebrata karena memiliki tulang belakang.
3.2 Saran
 Praktikan diharapkan menguasaitekknik dislokasi supaya tikus tidak merasa kesakitan. Selain itu, praktikan harus menguasai teknik cara menseksi atau membedah Rattus norvegicus  secara benar agar tidak merusak organ-organ vital yang terdapat di dalam tubuh tikus  tersebut.








DAFTAR PUSTAKA

Denton, Michael. 1985. Evolution: A Theory in Crisis. Burnett Books. London.
Hickman, J. R. Cleveland P. 2001. Integrated Principles of Zoology. Mc Graww Hill. New York.
Jasin, M. 1987. Zoologi Vertebrata. Penerbit Sinar Wijaya. Surabaya.
Kant, G. C., R. K. Carr.2001. Comparative of the Anatomy Vertebrates Ninth Edition. Mc Graw Hill Companies Inc.New York.
Kardong, K.V. 2002. Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution. Mc Graw Hill-Companies Inc. North America.
Lytle, C.F., J. R. Meyer. 2005. General Zoology. McGraw-Hill Companies. New York.
Radiopoetra. 1996. Zoology. Jakarta. Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar